KINI, semakin banyak wanita bekerja hingga semakin besar kemungkinan untuk mengembangkan asmara kantor. Sementara cinta bikin bahagia, menutupi hubungan akan menyeret Anda pada pergulatan hati.
Jawaban atas pertanyaan “haruskah aku mengakui pada semua orang?" bisa sangat rumit jika Anda terlibat cinta rekan sekantor.
Kalau Anda masih bingung memutuskan akan meneruskan atau menyudahi hubungan dengan rekan kantor, simak beberapa hasil surveinya seperti dihelat Vault. Berikut, seperti disibak Yourtango:
Kebanyakan pria tidak serius
Sebanyak 59 persen orang terlibat asmara rekan sekerja. Waspadai niat rekan kantor Anda! Karena menurut survei, pria cenderung hanya mencari teman kencan sedangkan wanita ingin memasuki hubungan lebih serius.
Pemecah nomor satu adalah rekan kantor
Rekan kantor Anda lainnya—dalam berbagai tingkat manajemen—adalah penghancur utama hubungan. Masuk akal bila asmara kantor tidak berjalan mulus lantaran keadaan sekitar tidak mendukung Anda.
Namun hebatnya, sekira 60 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak pernah menghindari asmara kantor hanya demi menjauhi gunjingan rekan kerjanya. Juga, 70 persen orang yang disurvei mengatakan bahwa asmara kantor mereka tidak memengaruhi hubungan mereka dengan rekan lainnya. Bagaimana dengan Anda?
Hampir sepertiga orang memiliki "pasangan kantor"
Pasangan ini bukan mengarah pada urusan ranjang, tapi mereka hanya menghabiskan banyak waktu bersama sebelum menikah. Sementara, satu di antara empat orang yang disurvei memiliki romansa dengan bawahan dan 18 persennya dengan atasan mereka.
Di sisi lain, 33 persen orang yang berpartisipasi dalam romansa kantor terlibat dalam hubungan seksual di tempat kerja. Dan, 4 persennya diberi sanksi oleh perusahaan.
Anda mungkin akan menyesal
Kalau hubungan cinta dengannya kandas, Anda akan melihat mantan kekasih setiap hari. Siapkah Anda untuk menghadapi situasi tidak mengenakkan demikian? Namun, sebanyak 63 persen orang yang disurvei mengatakan tidak masalah.
Hasil survei juga mencatat, romansa kantor lebih banyak terjadi di perusahaan penerbitan, periklanan, pemasaran, real estate, dan HRD (human resources department).
Sebaliknya, industri bidang seni grafis dan desain, fesyen, pertanian dan makanan, transportasi dan logistik, dan akuntansi cenderung “kering” dari asmara kantor.
0 komentar:
Posting Komentar