PEMBANTAIAN PROBOLINGGO, Pembunuhan Sadis yang Didasari atas masalah sepele
Liputan6.com, Probolinggo: Pembunuhan sadis kembali terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Satu keluarga pemilik Toko Pusaka Jaya Jl. Panglima Sudirman No 28, Sukoharjo dibantai, Ahad (20/02) pagi. Di rumah yang juga berfungsi sebagai toko tersebut, para korban ditemukan tewas di atas ranjang dengan sejumlah luka bacokan di tubuh mereka.
UPDATE:
Spoiler for Para Pelaku akhirnya tertangkap:
SURABAYA (Suara Karya): Polisi menetapkan 4 bersaudara dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Probolinggo. Polisi juga menuduh salah seorang istri tersangka bernama Parti, sebagai penadah hasil perampokan sadis tersebut.
Menurut Kapolresta Probolinggo, AKBP Agus Wijayanto, dua pelaku yang bertindak sebagai eksekutor adalah Miyarto (31) dan Misnari alias Sunari (29), sedangkan 2 pelaku lainnya yakni Riyanto (17) dan Mamat (24) hanya berperan sebagai pengawas di luar rumah korban. "Istri Miyarto menjadi penadah karena ikut membantu menjual rokok hasil kejahatan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (24/2).
Seperti diketahui, satu keluarga pemilik Toko Pusaka Jaya yang terdiri dari nenek, anak perempuan, dan dua cucu tewas dibantai di toko yang sekaligus rumah mereka di Jalan Panglima Besar Sudirman 28, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Keempat korban masing-masing Sri Murni (65), Mulyani (58) yang juga anak Sri Murni, serta Yuli Mulyati (28) dan Fredi Yuwono (24), cucu Sri Murni ditemukan tewas akibat luka sabetan senjata tajam.
Menurut polisi, Parti yang memiliki warung kecil di Dusun Umbul Desa Jarakan, Kecamatan Randu Agung Kabupaten Lumajang itu, ternyata berperan besar dalam pengungkapan kasus tersebut. Saat jelang penangkapan, polisi sebetulnya hanya akan mengendus keberadaan Misnari, yang disebut-sebut pernah bekerja di Toko Pusaka Jaya.
Ketika berada di desa tersebut, polisi mendapat informasi dari warga sekitar bahwa warung kecil yang tidak biasanya menjual rokok itu, tiba-tiba melayani pembelian rokok berbagai merek. Keganjilan semakin terasa karena Parti tidak mau memajang dagangan tersebut. Parti baru mengambilkan rokok dari dalam rumah setelah ada pembeli.
Informasi berharga itu pun langsung didalami petugas. Petugas berpakaian preman menyamar menjadi pembeli rokok. Kecurigaan mereka bertambah melihat sebuah sepeda motor Yupiter MX bernopol N-5726-RV milik korban, ternyata berada di dalam rumah tersebut.
Tak mau kehilangan buruan, tim gabungan Polda Jatim, Polres Lumajang dan Polresta Probolinggo yang melakukan pengepungan, langsung bergerak. Saat membekuk Miyarto dan Misnari di rumah tersebut, polisi juga menemukan dua karung rokok berbagai merek yang diduga kuat merupakan hasil kejahatan tersebut.
Dari keterangan kedua tersangka itulah, polisi kemudian mencokok Mamat di Dusun Krajan Desa Ranu Pakis Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang dan Moh Tohman Riyanto (17) di Dusun Montong Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.
Kapolres mengungkapkan, untuk sementara diketahui motif pembunuhan karena sakit hati dan dendam. Tersangka Misnari dendam karena sakit hati setelah permohonan untuk pinjam uang sebesar Rp 500 ribu kepada korban Fredi ditolak. Fredi menolak permintaan tersebut karena diketahui Misnari masih mempunyai tunggakan utang yang juga belum dibayar
Spoiler for Para Pelaku:
ane prihatin gan, Kenapa sekarang makin banyak kejadian seperti ini, hanya karena duit yg ga seberapa, dengan tega menghilangkan nyawa 1 keluarga..:berduka
buat agan2 yg lain ini bisa jadi pelajaran juga klo mau merekrut tenaga kerja yang kurang jelas asal- usul nya.
Smoga para Korban diterima diSisi-NYA dan sanak saudara yang ditinggalkan diberi ketabahan.:berduka
Apa reaksi agan tentang pembunuhan ini? klo ane pribadi sih merasa hukuman yg paling pantas adalah Hukuman Mati. :marah
0 komentar:
Posting Komentar