Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, tidak ada alasan untuk meragukan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kebebasan pers. Dia menegaskan, sikap Presiden tidak berubah dan sangat konsisten mendukung dan menghormati kebebasan pers yang mengedepankan kepentingan bangsa dan Negara.
Hal tersebut disampaikan Julian menanggapi pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang meminta pemerintah memboikot Metro TV, TV One dan harian Media Indonesia. Dipo menilai ketiga media tersebut selalu menjelek-jelekkan pemerintah.
“Presiden, pemerintah sepenuhnya menghormati kebebasan pers. Ini bukan sekarang saja, tapi sejak awal Presiden menjalankan pemerintahan sampai sekarang terus berkomitmen,” kata Julian kepada Okezone, Rabu (23/2/2011) malam.
Lebih lanjut, Julian mengatakan berkat komitmen Presiden tersebut, Indonesia saat ini surplus demokrasi dimana kebebasan pers dijamin sesuai kode etik jurnalistik untuk menjadi alat kontrol terhadap kekuasaan. Artinya, meskipun ada kelemahan, pers diharapkan tetap ikut membantu dan mengawasi hal-hal yang sepatutnya diberitakan demi kepentingan nusa dan bangsa.
“Pak SBY menghargai kebebasan pers yang bertanggungjawab, berimbang dan tidak memihak,” demikian Julian.
0 komentar:
Posting Komentar